LAPORAN KIMIA LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NONELEKTROLIT
LAPORAN RESMI
I.
JUDUL : Identifikasi Larutan Elektrolit dan
Nonelektrolit
II.
TUJUAN :
Membedakan larutan elektrolit dan nonelektrolit
III.
LANDASAN TEORI
1.
Larutan
adalah campuran dua atau lebih zat yang
membentuk satu macam fasa (homogen) dan sifat kimia setiap zat yang membentuk
larutan tidak berubah. Arti homogen menunjukkan tidak ada kecenderungan
zat-zat dalam larutan terkonsentrasi pada bagian-bagian tertentu, melainkan
menyebar secara merata di seluruh campuran. Sifat-sifat fisika zat yang
dicampurkan dapat berubah atau tidak, tetapi sifat-sifat kimianya tidak
berubah.
Contoh: larutan dari campuran alkohol dan
air. Sifat fisika dan kimia setiap zat tidak berubah, larutan dari campuran
gula pasir dan air. Sifat fisika gula berubah dari kristalin menjadi
molekuler, tetapi sifat-sifat kimianya tidak berubah, larutan dari campuran
NaCl dan air. Sifat-sifat fisika NaCl berubah dari kristalin menjadi
ion-ionnya, tetapi sifat kimia NaCl tidak berubah.
Ada dua
komponen yang berhubungan dengan larutan, yaitu pelarut dan zat
terlarut. Pelarut adalah zat yang digunakan sebagai media untuk
melarutkan zat lain. Umumnya, pelarut merupakan jumlah terbesar dari sistem
larutan. Zat terlarut adalah komponen dari larutan yang memiliki jumlah lebih
sedikit dalam sistem larutan. Selain ditentukan oleh kuantitas zat, istilah
pelarut dan terlarut juga ditentukan oleh sifat fisikanya (struktur). Pelarut
memiliki struktur tidak berubah, sedangkan zat terlarut dapat berubah.
Contoh:sirup tergolong larutan. Di dalam sirup, jumlah air lebih banyak
daripada gula. Oleh karena struktur air tidak berubah (air tetap berupa cair),
sedangkan struktur gula berubah dari kristalin menjadi molekuler. Air tetap
dinyatakan sebagai pelarut.Larutan tidak terbatas pada sistem cairan, dapat
juga berupa padatan atau gas. Udara di atmosfer adalah contoh larutan sistem
gas (pelarut dan terlarut berwujud gas). Logam kuningan adalah contoh sistem
larutan padat (campuran tembaga dan seng).
2. Ditinjau
dari daya hantar listriknya dibagi menjadi 2 yaitu larutan elektrolit dan
larutan nonelektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik. Dan pada saat pengujian, gelembung gas muncul dan
lampu menyala contohnya antara lain;air, larutan garam, air kencing, air laut,
air sungai, dan masih banyak lagi. Sedangkan larutan nonelektrolit adalah
larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Dan pada saat pengujian,gelembung gas
tidak muncul dan lampu tidak menyala contohnya antara lain; minyak tanah, alkohol, larutan
glukosa ( C6H12O6 , air suling, dan masih
banyak lagi.
3. Berdasarkan
daya hantar listriknya, larutan elektrolit dapat diuji dengan alat penguji
elektrolit dan dapat disimpulkan bahwa larutan elektrolit dibagi menjadi 2 yaitu
elekrolit kuat dan elektrolit lemah. Elektrolit kuat mempunyai daya listrik
yang kuat contohnya antara lain; NaOH, NaCl, HNO3, H2SO4,
dan lain-lain. Ciri-ciri dari elektrolit kuat yaitu adanya
gelembung gas dan nyala lampu yang terang merupakan gejala larutan tersebut
mempunyai daya hantar yang kuat. Mengapa? Pada larutan elektrolit kuat, seluruh molekulnya terurai menjadi
ion ion (terionisasi sempurna) yang ditandai satu arah pada persamaan reaksinya.Karena banyak ion ion yang menghantarkan
arus listrik maka daya
hantarnya kuat.Contohnya NaCl, larutan soda(NaOH), larutan asam sulfat, dan lain-lain. Elektrolit lemah mempunyai daya
listrik yang lemah contohnya antara lain; larutan asam cuka, larutan amonia,
larutan asam benzoat, dan lain-lain.Ciri-ciri elektrolit lemah yaitu.Jika muncul
gelembung gas sedikit dan nyala lampu yang redup/mati berarti daya hantar
listrik tersebut lemah.
Mengapa? Pada
larutan elektrolit lemah, sebagian molekulnya terurai menjadi ion ion
(terionisasi tidak sempurna) yang ditandai dua arah panah pada persamaan
reaksinya.Karena sedikit ion ion yang menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya lemah. Contohnya asam cuka (CH3COOH), larutan
amoniak, asam benzoat, dan lain-lain.
IV.
ALAT DAN BAHAN
No.
|
ALAT
DAN BAHAN
|
JUMLAH
|
1
|
alat
penguji elektrolit
|
1
set
|
2
|
gelas
kimia
|
5
buah
|
3
|
kertas
tisu/ kain lap
|
1
buah
|
4
|
larutan
NaCl 0,5 M
|
50
mL
|
5
|
larutan
NH4OH 0,1 M
|
50
mL
|
6
|
larutan
NaOH 0,1 M
|
50
mL
|
7
|
larutan
CH3COOH 0,1 M
|
50
mL
|
8
|
alkohol/
spiritus
|
50
mL
|
9
|
larutan
H2SO4 0,1 M
|
50
mL
|
10
|
larutan
urea 0,1 M
|
50
mL
|
11
|
larutan
gula tebu 0,1 M
|
50
mL
|
12
|
larutan
HCl 0,1 M
|
50
mL
|
V.
CARA KERJA
1. Menyiapkan
satu set alat penguji dalam keadaan off dan membersihkan elektrodanya dengan
kain lap.
2. Memasukkan
larutan NaCl 0,1 M ke dalam gelas kimia sebanyak kira-kira 50 mL ( ½ gelas
kimia).
3. Memasukkan
elektroda alat penguji ke dalam larutan NaCl 0,1 M (tercelup kira-kira ¾
tingginya), kemudian menekan saklar pada posisi on.
4. Mengamati
lampu penguji dan elektrodanya, dan mencatat hasil pengamatan dalam kolom data,
kemudian mengangkat elektroda dengan posisi sakelar off.
5. Memasukkan
kembali larutan yang diuji kedalam botolnya.
6. Membersihkan
elektrodanya dengan kain lap/ kertas tisu.
7. Melakukan
langkah 1 s/d 6 untuk masing- masing larutan yang disediakan.
VI.
DATA PENGAMATAN
No.
|
LARUTAN
|
PENGAMATAN
|
LAMPU
|
GELEMBUNG
|
TERANG
|
REDUP
|
TIDAK
MENYALA
|
ADA
|
TIDAK
|
1
|
NaCl
|
V
|
|
|
V
|
|
2
|
NH4OH
|
|
V
|
|
V
|
|
3
|
NaOH
|
V
|
|
|
V
|
|
4
|
CH3COOH
|
|
V
|
|
V
|
|
5
|
C2H5OH
|
|
|
V
|
|
V
|
6
|
H2SO4
|
V
|
|
|
V
|
|
7
|
CO(NH2)2
|
|
|
V
|
|
V
|
8
|
C12H22O11
|
|
|
V
|
|
V
|
9
|
HCl
|
V
|
|
|
V
|
|
VII.
KESIMPULAN
Bahwa berdasarkan hasil
pengamatan dapat disimpulkan bahwa:
·
Larutan elektrolit kuat
dapat menghantarkan listrik dengan baik/ sempurna karena terbentuknya
muatan-muatan sempurna yang dibentuk oleh banyaknya ion-ion secara berlawanan.
·
Contohnya antara lain; larutan NaCl, larutan
NaOH, larutan HCl, dan larutan H2SO4. Ini disebabkan karena,
larutan- larutan ini pada saat pengujian elektrolit, lampu menyala terang dan
terdapat banyak gelembung- gelembung gas yang muncul dari kedua elektrodanya sehingga dapat menghantarkan listrik dengan
kuat karena seluruh
molekulnya terurai menjadi ion ion (terionisasi sempurna) yang ditandai satu
arah pada persamaan reaksinya.
·
Larutan elektrolit
lemah kurang dapat menghantarkan listrik dengan baik/ sempurna karena
muatan-muatan kurang sempurna yang dibentuk oleh sedikitnya ion-ion secara
berlawanan.
·
Contohnya antara
lain; larutan NH4OH, larutan CH3COOH. Ini disebakan
karena, larutan- larutan ini pada saat pengujian elektrolit, lampu menyala
tetapi redup dan ada gelembung tetapi hanya sedikit yang muncul dari kedua
elektrodanya sehingga daya hantar listriknya lemah karena hanya sebagian molekulnya terurai menjadi ion ion
(terionisasi tidak sempurna) yang ditandai dua arah panah pada persamaan reaksinya.
·
Larutan non
elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik karena larutan-larutan tersebut
tidak terurai menjadi ion-ion, sehingga zat-zat
tersebut tetap berwujud molekul-molekul netral yang tidak bermuatan listrik.
·
Contohnya antara
lain; larutan C2H5OH(alkohol), larutan CO(NH2)2,
dan larutan C12H22O11(gula tebu). Ini
disebabkan karena, larutan- larutan ini pada saat pengujian elektrolit, lampu
tidak menyala dan tidak ada gelembung yang muncul dari kedua elektroda.
VIII. PERTANYAAN
1. Kelompokkan
larutan yang tergolong elektrolit dan nonelektrolit.
2. Kelompokkan
larutan yang tergolong elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
3. Mengapa
larutan elektrolit daoat menghantarkan listrik?
4. Tulislah
reaksi ionisasi larutan-larutan yang tergolong elektrolit.
JAWABAN PERTANYAAN
1.
LARUTAN
ELEKTROLIT
|
LARUTAN
NONELEKTROLIT
|
1.
Larutan NaCl(
larutan garam dapur)
2.
Larutan NH4OH
3.
Larutan NaOH
4.
Larutan CH3COOH(
larutan asam cuka)
5.
Larutan H2SO4
6.
Larutan HCl
|
1.
Larutan C2H5OH(
alkohol)
2.
Larutan CO(NH2)2
(larutan urea)
3.
Larutan C12H22O11
( larutan gula tebu)
|
2.
LARUTAN
ELEKTROLIT KUAT
|
LARUTAN
ELEKTROLIT LEMAH
|
1.
Larutan NaCl(
larutan garam dapur)
2.
Larutan NaOH
3.
Larutan H2SO4
4.
Larutan HCl
|
1.
Larutan NH4OH
2.
Larutan CH3COOH(
asam cuka)
|
3. Karena, suatu zat elektrolit mampu mengalami
peruraian menjadi partikel-
partikel bermuatan listrik yang dinamakan dengan ion, sedangkan prosesnya disebut dengan ionisasi. Ion-ion tersebut sangan bebas bergerak sehingga dapat menghantarkan arus listrik.
4. Elektrolit
Kuat
a. Asam kuat
Contoh:
•
HCl(aq)-> H+(aq) + Cl–(aq)
•
H2SO4(aq)-> 2 H+(aq) + SO42–(aq)
•
HNO3(aq)-> H+(aq) + NO3–(aq)
b.
Basa kuat
Contoh:
•
NaOH(aq)-> Na+(aq) + OH–(aq)
•
Ba(OH)2(aq)-> Ba2+(aq) + 2 OH–(aq)
•
Ca(OH)2(aq)-> Ca2+(aq) + 2 OH–(aq)
c.
Garam
Contoh:
•
NaCl(aq)-> Na+(aq) + Cl–(aq)
•
Na2SO4(aq)-> 2 Na+(aq) +
SO42–(aq)
•
Al2(SO4)3(aq)-> 2 Al3+(aq)
+ 3SO42–(aq)
2.
Elektrolit Lemah
a.
Asam lemah
Contoh:
•
CH
3 COOH
(aq) H
+(aq)
+ CH
3COO
–(aq)
•
H
2SO
4(aq) 2 H
+(aq)
+ SO
42–(aq)
•
H
3PO
4(aq) 3 H
+(aq)
+ PO
4–(aq)
b.
Basa lemah
Contoh:
•
NH
4OH
(aq) NH
4+(aq)
+ OH
–(aq)
•
Al(OH)
3(aq) Al
3+(aq)
+ 3 OH
–(aq)
•
Fe(OH)
2(aq) Fe
2+(aq)
+ 2 OH
–(aq)
DAFTAR
PUSTAKA
ü LKS
KIMIA KELAS X SEMESTER 2