HOME OWNER FRIENDS STUFFS FOLLOW DBOARD NEWER OLDER

Kima Si Kerang Raksasa
Jumat, 23 November 2012 - Permalink - 0 Miku(s)


KIMA SI KERANG RAKSASA



Kima dikenal dengan nama latin Tridacna dan juga sering dipanggil Giant Clam. Kima berukuran sangat besar, yaitu sepanjang 2 meter dan memiliki berat badan hingga 250 kilogram. Kima memakan Plankton dengan cara menghisapnya. Karena Kima berbadan super besar, bahkan seekor Kima diperkirakan mampu menyerap berton-ton kubik air laut setiap harinya. Kima juga mampu menghasilkan
mutiara.

Yang membedakan Kima dari kerang lainnya adalah tubuhnya yang super besar dan cangkangnya yang berwarna-warni yang dapat berubah warna secara perlahan bergantung pada kondisi air laut disekitarnya. Warna-warni di cangkang Kima berasal dari makhluk separuh hewan separuh tumbuhan bernama Zooxanthellae. Zooxanthellae tumbuh dan menempel di cangkang Kima. Zooxanthellae juga memiliki manfaat untuk Kima yaitu sebagai tambahan nutrisi tubuh Kima.

Kima dapat ditemukan di laut dangkal, biasanya Kima terselip diantara pasir dalam laut atau di sela-sela terumbu karang. Meskipun terkadang Kima terletak disela-sela terumbu karang, cangkang Kima juga dapat bermanfaat bagi terumbu karang karena bisa menjadi tempat tumbuhnya terumbu karang. 
Kima memiliki manfaat yang besar bagi ekosistem dalam laut. Kima menjadi salah satu penyaring alami dalam laut.  Ketika sedang makan, bukan hanya Plankton  saja yang ikut terserap oleh Kima, tapi kotoran-kotoran yang terkandung dalam air laut juga turut serta terserap ke dalam tubuh besar Kima, bahkan zat beracun seperti nitrogen dan fosfat yang berbahaya juga dapat diserap oleh Kima. Sesudah makan, Kima akan mengeluarkan sisa makanannya berupa air laut yang sudah bersih dari dalam tubuhnya.

Manfaat lain dari Kima adalah sebagai penunjuk tingkat perubahan suhu dan pencemaran di laut. Manfaat ini dapat terlihat dari cangkangnya, jika suhu laut meningkat tajam atau air laut tercemar polusi yang parah, warna cangkang Kima akan berubah menjadi pucat.
Kima berkembang biak dengan cara bertelur. Musuh terbesar Kima adalah ikan, gurita dan kepiting. Karena ikan, gurita dan kepiting dapat memakan telur kima dan kima yang masih kecil.
Saat ini, Kima termasuk sebagai satwa langka yang dilindungi. Keberadaanya sekarang sangat jarang. Penyebab utama terjadinya kelangkaan pada Kima adalah perburuan. Kima diburu untuk diambil daging dan cangkangnya. Dagingnya diburu untuk dimakan sedangkan cangkangnya diburu untuk dibuat hiasan lalu dijual dengan harga tinggi. Karena itu harga Kima di pasaran internasional juga sangat mahal. Yaitu sekitar satu juta rupiah perkilogramnya. Jadi, bisa dibayangkan betapa mahal seekor Kima jika dijual dapat teraup uang hingga sejumlah 250 juta!

Konservasi Kima di Indonesia adalah Konservasi Taman Laut Kima Tolitoli yang terletak di Provinsi Sulawesi Tenggara.



Sumber : Majalah Bobo dengan perubahan seperlunya.